Kampar-Komandan Korem 031/Wira Bima Brigjen TNI Dany Rakca, S.A.P., M.Han., gelar upacara peringatan hari Juang Kartika TNI AD Ke-78 tahun 2023, bertempat dilapangan bola Desa Empat Balai Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar jumat, 15 Desember 2023.
Pelaksanaan upacara dipimpin langsung oleh Komandan Korem 031/Wira Bima Brigjen TNI Dany Rakca, S.A.P., M. Han. sebagai Irup dan Komandan upacara Danden Bekang 1-4.A Pekanbaru Letkol Coba Amos Petro Sipahutar, S.E., M.M., M. Han., Cadangan Letkol Inf Yuhardi.
Adapun Pasukan Upacara terdiri dari personil kelompok Perwira, Pasukan pakaian PDU IV Kodim jajaran Korem 031/WB, para Babinsa Kodim 0313/KPR, Denpom I/3 Pekanbaru, Yonif 132/BS, Yon Arhanud 13/PBY, Lanal Dumai, Kopasgat 462, Brimob Pekanbaru, Komcad, PNS AD, Ormas dan Pramuka.
Turut Hadir dalam kegiatan upacara Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, Kapolda diwakili, Waka Polda Riau, Brigjen Pol Drs K. Rahmadi. SH. MH, Ketua LAK Kampar,Drs. H. Yusri. M. Si, Ketua DPRD Provinsi Riau, Bupati Kampar, M. Firdaus, S.E.M.M, Danlanud Roesmin Nurjadin, Danlanal Dumai Para Kasi Korem 031/WB, Kajati Riau, Kapengti Provinsi Riau, Kapengti Agama Provinsi Riau, Kabinda Provinsi Riau, Dandim 0313/Kampar dan Dan/Kasatdisjan jajaran Korem 031/WB, Rektor UNR, Kadis Kehutanan dan LH Provinsi Riau, Ketua LAM Riau, Ketua MUI Provinsi Riau, Ketua NY Provinsi Riau, Ketua DHD 45, Ketua LVRI, Ketua Pepabri, Ketua PPAD, Ketua FKPPI, Ketua PPM, Ketua HIPAKAD Provinsi Riau, Pimpinan PT. Wilmar Dumai, Dansat Brimob Polda Riau, Ketua PD Muhammadiyah Provinsi Riau, Kadis Pangan,TPH, Kadis Perindagkop Provinsi Riau Serta Para tokoh ulama, tokoh adat, tokoh pemuda Kab. Kampar.
Sebelum Pembacaan Amanat dibacakan dimulai pembacaan Amanat Panglima Besar Jenderal Sudirman oleh Irup. Dilanjutkan amanat Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
Kepala Staf Angkatan Darat dan pribadi saya mengucapkan "Selamat Hari Juang TNI AD ke 78 Tahun 2023" kepada segenap prajurit dan Pegawai Negeri Sipil TNl AD beserta keluarga, teriring ucapan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdiannya selama ini. Hari Juang TNI AD merupakan momentum penting untuk mengenang perjuangan para pahlawan yang telah rela mengortbankan jiwa dan raganya demi mempertahankan kenmerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia.
Saat itu, Jenderal Sudirman dengan keteguhan dan keberaniannya memimpin pasukan di Pertempuran Ambarawa.
Meski dalam kondisi sakit, tidak pernah menyerah dan terus memimpin pasukan. Pertempuran Ambarawa menjadi salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan bangsa kita, kegigihan dan keberanian Jenderal Sudirman menjadi inspirasi bagi kita semua. Hari Juang TNI AD kali ini mengusung tema "TNI Bersama Rakyat Bersatu Dengan Alam untuk NKRI".
Tema ini memiliki makna Yang sangat mendalam, yaitu bahwa kita harus terus memperkuat kemanunggalan TNI AD - Rakyat, meningkatkan kemampuannya berperan aktif dalam pelestarian alam.
Kemanunggalan TNI AD-rakyat merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi berbagai macam tantangan. Di era globalisasi saat ini, kita menghadapi berbagai macam tantangan, seperti perang asimetris, perubahan iklim dan potensi konflik sosial.
Untuk menghadapi berbagai macam tantangan tersebut, TNI AD harus terus meningkatkan kemampuannya, baik dari segi personel, alutsista maupun doktrin. Peningkatan kemampuan diperlukan untuk menghadapi berbagai macam ancaman yang semakin kompleks.
Selain itu, kita juga harus berperan alktif dalam pelestarian alam. Pelestarian alam merupakan tanggung jawab bersama, termasuk TNI AD.
TNI AD memiliki kemampuan dan potensi yang besar untuk berperan aktif dalam pelestarian alam. Kita dapat berperan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana alam,
Restorasi ekosistem dan edukasi lingkungan. Untuk itu, dengan semangat Hari Juang TNI AD ini, mari kita bersama-sama memperkuat kemanunggalan TNI AD-Rakyat, meningkatkan kenmampuan dan berperan aktif dalam pelestarian alam.
Mari kita bersama-sama wujudkan cita-cita para pahlawan, yaitu menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Semoga TNI AD senantiasa menjadi alat negara yang profesional, responsif, integratif, modern dan adaptif serta selalu siap sedia untuk membela keutuhan NKRI.
Kita akan segera memasuki tahun politik tahun 2024. Belajar dari pengalaman sebelumnya, situasi di tahun politik berpotensi membuka celah terjadinya berbagai ancaman yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan pandangan politik yang seringkali disusupi oleh kelompok-kelompokradikal dan intoleran.
Oleh karena itu, tingkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi kerawanan yang mungkin terjadi di lingkungan tugas masing-masing, dan selalu pegang teguh komitmen Netralitas TNI ujar Danrem.
Disela-sela peringatan Hari juang TNI Angkatan Darat tahun 2023, Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn) H. Edy Efrizal Natar Nasution, S.IP., mengatakan,"selaku prajurit yang pernah dilahirkan dan dibesarkan sebagai prajurit Infanteri pertama tentu mengucapkan selamat hari Juang saya ini Angkatan Darat tahun 2003. Saya dalam kesempatan ini ingin mengucapkan rasa bangga saya kepada seluruh prajurit khususnya prajurit yang berada di lingkungan Infanteri.
Tadi sudah disampaikan beberapa pesan Panglima Besar Sudirman juga disampaikan melalui amanat, saya juga mengingatkan kepada rekan-rekan prajurit kalian ketahuilah bahwa hakikat Seorang Prajurit itu dia lahir dari rakyat berjuang bersama rakyat dan membangun uraian Ini sebabnya saya katakan kalau kita lihat sejarahnya bahwa TNI itu lahir setelah Indonesia merdeka kita lihat Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus tahun 1945 sementara TNI lahir 1 bulan 18 hari kemudian tepatnya tanggal 5 Oktober 1945 pada saat perjuangan TNI ini masih merupakan komponen-komponen masyarakat bergabung dengan seluruh masyarakat. Yang merupakan cikal bakal ABRI dan TNI pada akhirnya, oleh karena itu hakikat ini harus dipahami Kenapa selalu dikatakan bahwa ibu kandung TNI itu adalah rakyat, karena memang dia dilahirkan dari rakyat dengan kelahirannya tadi itu terlihat bahwa perjuangan yang dilakukan untuk bangsa ini Merdeka itu dilakukan oleh semua komponen masyarakat dan juga seluruh tokoh-tokoh ulama yang ada di Indonesia ini, oleh karena itulah jangan pernah mendurhakai Ibu kandungmu, Ibu kandungmu itu rakyat, jangan pernah sakiti hati Ibu kandungmu, karena Ibu kandungmu itu adalah rakyat". Itu juga terimplementasikan secara jelas di dalam 8 Wajib TNI dari 8 poin, Sumpah Prajurit TNI dari 5 poin.
Berbicara tentang bagaimana menghormati menghargai dan tidak menyakiti, Acara ini yang harus dipahami dengan baik itu sebabnya kenapa seorang Panglima Jenderal Sudirman yang tadi menyampaikan pesan disampaikan oleh Komandan Korem pada saat berjuang dia tidak pernah dipanggil dengan sebutan Jenderal dia dipanggil hanya dengan dua panggilan;
pertama Pak Kyai yang kedua Pakde karena beliau adalah berasal dari seorang guru pengajar Muhammadiyah, Itulah sebabnya dalam perjuangan itu beliau bersama-sama dengan komponen lainnya. Oleh karena itu sekali lagi dalam kesempatan ini saya sebagai Abangmu saya sebagai seniormu merasa bangga dan kewajiban untuk mengingatkan kita semua Sekali lagi saya katakan jangan pernah durhakai ibumu, Jangan pernah durhakai masyarakatmu, Karena itulah hakikatnya TNI lahir dari rakyat berjuang untuk rakyat dan membangun bersama-sama rakyat. Imbuh Gubernur Riau.
Selanjutnya Acara tambahan dilaksanakan berbagai kegiatan seperti : Pemberian penghargaan pada prajurit yang berprestasi, Tarian daerah, Beladiri taktis, Sunat massal, Bansos kemasyarakat Pasar murah.***