Sambar.id Pekalongan - Pada kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia Bapak Insinyur Joko Widodo di Pekalongan, Jawa Tengah, Hari Rabu 13/12/2023. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengawali acara kegiatan penutup atas rangkaian acara kunjungan kerja Presiden dengan memberikan laporan penyelenggaraan Kepala Badan Nasional penanggulangan bencana terkait kondisi pertanian terdampak bencana banjir selama periode tanam 2023.
Kemudian data tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk pemberian bantuan stimulan bagi petani terdampak bencana banjir se-Jawa Tengah.
Kegiatan yang mengundang 1.000 orang perwakilan petani se- Jawa Tengah tersebut dilaksanakan pada halaman kantor Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah dimulai sekitar pukul 16.00 WIB.
Acara tersebut juga sebagai penghujung rangkaian kegiatan Presiden sekaligus menghantarkan Presiden untuk melanjutkan tugasnya dengan melepas keberangkatan Presiden melalui exit Tol Bojong guna menuju Salatiga untuk agenda selanjutnya.
Sejumlah pejabat turut mendampingi Presiden Republik Indonesia antara lain Menko PMK, Menteri Pertanian, Panglima TNI, PJ Gubernur Jawa Tengah, dan Bupati Pekalongan.
Dalam laporannya Kepala BNPB menyampaikan pada tahun 2023 terdapat 136 kabupaten dan kota di 20 provinsi yang terdampak gagal panen akibat banjir. Total seluruh Indonesia lahan terdampak adalah 48.712 hektare dengan jumlah petani yang terdampak sejumlah 57.053 orang dan kerugian ekonomi yang ditimbulkan dari peristiwa gagal panen tersebut mencapai Rp412.449.544.680, sedangkan untuk provinsi Jawa Tengah untuk luas lahan yang terdampak seluas 16.321 hektare. Adapun jumlah petani Jawa Tengah yang terdampak sejumlah 6.431 orang,
Kepada Presiden Kepala BNPB menyampaikan. "Bapak Presiden, hari ini kami hadirkan sebagian masyarakat atau pertani yang terdampak dari 8 Kabupaten Kota di Jawa Tengah yaitu Pekalongan, Grobogan, Kendal, Kudus, Pati, Jepara, sejumlah 750 orang."
Adapun besaran bantuan yang akan diberikan sebesar Rp8.000.000, per hektar, ini merupakan biaya produksi yang diperlukan agar para petani terdampak bisa menanam kembali di tahun 2024.
"Presiden yang kami muliakan bantuan ini tentu sangat berarti bagi para petani dengan bantuan ini diharapkan dapat mengganti biaya produksi yang dikeluarkan sehingga mereka kembali bersemangat untuk menanam padi di tahun 2024". Imbuhnya.
Bantuan ini disalurkan melalui bank himbara secara utuh tanpa dikenakan biaya apapun dilaksanakan sesederhana mungkin tanpa birokrasi yang berbelit-belit Namun demikian aspek akuntabilitas tetapkan utamakan dengan melibatkan pengawasan dan pendampingan dari inspektorat daerah.
kemudian dalam kesempatan tersebut Presiden untuk sementara secara simbolis menyerahkan bantuan stimulan kepada masyarakat yang terdampak melalui perwakilan yaitu 10 orang petani yang ditunjuk.
Seusai bantuan tersebut diberikan Camat Bojong Farid A Khakim mewakili masyarakat yang hadir pada kegiatan tersebut, mengungkapkan rasa syukur atas perhatian Bapak Presiden RI dengan diberikannya bantuan stimulan guna memberi semangat lebih bagi para petani.
Farid berharap kedepannya Kabupaten Pekalongan khususnya Kecamatan Bojong dapat kembali memberikan hasil bumi terbaiknya untuk kemaslahatan masyarakat. Sedangkan selama dihantam badai El-Nino daerah tersebut mengalami penurunan drastis jumlah produksi gabahnya.(Aziz)