Sambar.id, Morowali, Sulteng - Masyarakat asal Kepulauan Buton yang saat ini merantau di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), telah mendeklarasikan diri membentuk Kerukunan Saliwu Buton (KSB) Morowali. Pelaksanaan kegiatan tersebut dipusatkan di sekitaran Jeti Lalampu (Raha Raha) sekira pukul 20.00 WITA, pada Rabu (06/09/2023).
Ketua umum (Ketum) KSB Morowali terpilih, La Tauga mengatakan bahwa tujuan pembentukan kerukunan ini adalah untuk terus mempererat silaturahmi dan saling membantu dalam prespektif bantuan sosial kemanusiaan sesama warga Buton yang berada di Kabupaten Morowali.
Ia menegaskan, sesama pengurus dan seluruh anggota KSB Morowali wajib menjunjung tinggi rasa persatuan, kekompakan, serta rasa senasib sepenanggungan.
Hal ini dimaksudkan agar sesama anggota KSB Morowali memiliki rasa persaudaraan yang kental sesama warga Buton, serta bersedia saling membantu bila dibutuhkan.
"Karena kita belajar dari kejadian yang menimpa saudara kami Sardi/La Jadi yang meninggal dalam insiden kecelakaan kerja, di situ mengetuk hati kami untuk membentuk Kerukunan Saliwu Buton Morowali ini," ujarnya dalam press release yang diterima awak media pada Jumat (08/09/2023).
Ia juga mengungkapkan, pembentukan KSB Morowali tersebut berangkat dari keinginan masyarakat Buton perantau untuk terus menggalang solidaritas dan persatuan di daerah perantauan, khusunya di Kabupaten Morowali.
"Terbentuknya KSB Morowali ini awalnya karena banyak orang Buton yang merantau di Morowali, sehingga ada inisiatif dari orang-orang Buton untuk saling mengajak dan membentuk kerukunan kekeluargaan," ungkap La Tauga.
Jumlah perantau asal Buton di Kabupaten Morowali saat ini diperkirakan mencapai ratusan orang. Warga Buton yang telah bergabung dalam kepengurusan KSB Morowali juga telah mencapai 198 orang, namun masih banyak warga asal kepulauan Buton yang belum sempat bergabung di kerukunan.
"Untuk pembinaan Kerukunan Saliwu Buton Morowali, Brigadir Alim, bapaknya Azhari dan Laira. Kalau untuk uang iuran bulanan sesuai kesepakatan bersama Rp 20.000 per orang," tambahnya.
Ketum KSB Morowali La Tauga, merupakan warga asal Kelurahan Watulea, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara. Saat ini ia berprofesi sebagai pedagang yang dikenal luas dan cukup berpengaruh di Morowali.
Sementara itu, Ketua Pembina KSB Morowali Brigadir Alim mengajak seluruh warga Buton yang berada di Kabupaten Morowali untuk bergabung dalam kepengurusan KSB Morowali.
"Kita juga harus menjaga nama baik Kerukunan Saliwu Buton Morowali ini, agar kita tetap saling merangkul sesama orang Buton yang ada di Kabupaten Morowali," ucapnya.
Diketahui, para pengurus inti KSB Morowali yang terbentuk saat ini, yaitu:
Ketua Umum. : La Tauga.
Ketua 2 : Haerun Edi.
Ketua 3 : Alimin.
Sekretaris 1 : Sardiman Nursal,
Sekretaris 2 : Ramadhan.
Bendahara umum : Aliya.
(Red Sultra)