Ditangan Bupati ASA Prekonomian Meningkat, ADD Belum Cair!, BPKAD Sinjai Bungkam?

Bupati Sinjai Seto Gadhista Asafa 

Sambar.id, Sinjai, Sulsel - Buntut Anggaran Dana Desa Belum Cair, Ditangan Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asafa (ASA) Prekonomian meningkat signifikan, kepala BPKAD Sinjai Bungkam. Senin (04/09/2023)


Dikutip berbagai sumber, Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Sinjai pada tahun tersebut sebesar 3,68 persen.


Telah ungkapkan Pemerintah Kabupaten Sinjai menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka pembahasan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2024 tingkat kecamatan.


Dalam Musrenbang ini, dipaparkan capaian pemerintah selama periode 2018-2023. Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) menjabarkan capaian indikator makro ekonomi Pemkab Sinjai. 


Alokasi Dana Desa (ADD) di Kabupaten Sinjai di kabarkan tak kunjung cair sudah 3 bulan hingga memasuki bulan September tahun 2023.


Kisruh ADD tak kunjung cair membuat sejumlah kepala desa menampakkan sikap kesalnya.


Prekonomian Meningkat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sinjai Arif Miftahuddin
Kepala Badan Pusat Statistik Sinjai, Arif Miftahuddin mengungkapkan, pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Sinjai berada pada persentase 1,55 persen.


Namun di tahun 2021 persentase tersebut naik dua kali lipat hingga menyentuh persentase 3,68 persen. Sehingga jika diakumulasi, pertumbuhan ekonomi Sinjai periode Maret 2021 sudah menyentuh angka 5,23 persen.


“Pertumbuhan ekonomi ini tentu disokong oleh beberapa sektor usaha yang menjadi sektor unggulan dalam struktur ekonomi kita,” ungkapnya, Senin (11/7/2022).


Sedangkan sektor usaha yang dimaksud adalah sektor pertanian yang memberikan kontribusi sekitar 2,25. Jika dibandingkan pada tahun 2020 hanya berada pada persentase 0,68 persen. Artinya, ucap Arif pertumbuhan ekonomi Sinjai ini ditopang peningkatan produksi pertanian.



Yang kedua adalah sektor konstruksi, dimana ini disumbangkan oleh sektor swasta dan masyarakat. Pada tahun 2020 sektor ini tumbuh 0,20 persen dan tahun 2021 meningkat 0,74 persen.


Ketiga, sektor perdagangan pada tahun 2020 hanya 0,21 persen dan tahun 2021 meningkat menjadi 0,66 persen. Kemudian jasa pendidikan juga tumbuh positif. Sebab tahun 2020 berada pada angka 0,10 persen dan tahun 2021 menyentuh 0,33 persen.


Sektor administrasi pemerintahan juga turut memberikan sumbangsih pertumbuhan ekonomi. Dimana pada tahun 2020 sebesar 0,09 persen, sementara tahun 2021 mencapai 0,30 persen.


Ada pula sektor lainnya yakni 0,27 persen pada tahun 2020 dan tumbuh menjadi 0,95 persen pada tahun 2021. “Data tersebut merupakan selisih pertumbuhan ekonomi 2021 dengan 2020, pertanian merupakan sumber ekonomi terbesar,” tambahnya.


Arif menjelaskan, data yang dikeluarkan BPS ini menunjukkan intervensi program yang dilakukan pemerintah Kabupaten Sinjai dibawah kepemimpinan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) selama ini menampilkan hasil yang positif.


Bupati ASA Paparkan Dimusrembang
Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) menjabarkan capaian indikator makro ekonomi Pemkab Sinjai. 
Pemerintah Kabupaten Sinjai menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka pembahasan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2024 tingkat kecamatan.


Dalam Musrenbang ini, dipaparkan capaian pemerintah selama periode 2018-2023. Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) menjabarkan capaian indikator makro ekonomi Pemkab Sinjai. 


Ia pun menyampaikan capaian program pembangunan yang telah dan akan dilaksanakan, khususnya di Sinjai Utara.


"Berdasarkan data BPS yang sudah dirilis, pada awal periode kami, angka pengangguran pada angka 1,95% pada tahun 2018 dan sempat naik mencapai 2.65% pada tahun 2020 akibat pandemi, kemudian turun ke 1,8% pada tahun 2022, jauh melampaui Provinsi dan Nasional Tahun 2022 yaitu 4,51% dan 5,68%," ungkap Andi dalam keterangan tertulis, Jumat (24/3/2023).


Selain angka pengangguran, angka kemiskinan dalam 5 tahun terakhir juga turun dari 9,28% di tahun 2018, menjadi 8,8% pada tahun 2022.



Sementara itu, ekonomi Sinjai terus tumbuh dari 1,55% pada tahun 2020 menjadi 4,87% pada tahun 2022. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga meningkat dari 66,24 pada tahun 2018 menjadi 68,33 pada tahun 2022.


"Saya berharap tren peningkatan capaian kinerja tersebut akan tetap dipertahankan pada tahun-tahun yang akan datang," ujar Andi.


Andi menerangkan musyawarah ini mengusung tema 'Pembangunan Ekonomi Inklusif untuk Pemerataan Pembangunan yang Berkelanjutan'. 


Melalui tema ini, pihaknya berharap mampu meningkatkan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan inovatif, meningkatkan sumber daya manusia, meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan merata, serta meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk unggulan daerah melalui pengembangan wilayah dan hilirisasi.


Selain itu, Pemkab Sinjai berharap dengan musyawarah ini terdapat peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkualitas dan merata, pembangunan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan, serta tetap memberikan dukungan program pada bidang keagamaan.


ADD Tak Kunjung Cair.
Ketua APDESI Kabupaten Sinjai, Karaeng Azis Soi
Kepala Desa Bua, yang juga Ketua APDESI Kabupaten Sinjai, Karaeng Azis Soi mengaku sebanyak 25 berkas pencairan ADD tahap ketiga Pemerintah Desa di Sinjai mengendap lama dan tak kunjung cair. Ia bertanya-tanya apa dengan Pemerintah Daerah Sinjai.


“Ada apa dengan keuangan daerah Sinjai, berkas pencairan ADD tahap ketiga tak dicairkan padahal gaji para aparat harus dibayarkan,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (4/8/2023).


Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Sinjai melalui BPKAD harus menyampaikan kepada Pemerintah Desa penyebab dan alasan sehingga puluhan berkas pencairan ADD tahap ketiga tak dicairkan.



Ditempat terpisah, salah satu pemerhati desa AS sangat menyayangkan prihal tersebut, ia menilai pemerintah daerah tidak transparan terkait dana APBD dan ADD.


“Seharunya pemerintah daerah melalui BPKAD menjelaskan apa alasannya sehingga sampai hari ini ADD belum cair,” kata AS dengan nada kesal.


Diketahui, sebanyak 25 Pemerintah Desa di Sinjai telah mengajukan permohonan pencairan dan masih menunggu untuk membayar gaji aparat dan anggota BPD yang tertunda selama beberapa bulan lamanya.


Sementara kepala BPKAD Sinjai yang dikonfirmasi tim media melalui via WhatsApp tidak menanggapi/Bungkam (*)


Lebih baru Lebih lama