Sambar.id, SUANG, JABAR - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, terus berupaya menekan angka stunting dengan melaksanakan sosialisasi program Bangga Kencana.
Salah satunya dengan menggelar sosialisasi di Aula Kantor Desa Bobos Kecamatan Legonkulon,l0 Sabtu (23/09/2023), dengan menggandeng Mitra Kerja dari DPRI RI Komisi IX Linda Megawatiĺ, S.E, M.Si.
Melalui kegiatan ini diharapkan angka stunting di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Subang, bisa menurun sesuai dengan target pemerintah sebesar 14 % pada tahun 2024 dan 0 % pada tahun 2030.
Dalam kesempatan tersebut anggota DPR RI komisi IX Linda Megawati, mengatakan stunting merupakan kondisi kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama atau sejak kehamilan bayi hingga berusia dua tahun, sehingga menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembangnya anak.
"Komisi IX siap ikut serta dalam menekan angka penurunan stunting di wilayah Jawa Barat khusunya, untuk mendukung Indonesia emas tahun 2045," ucap Linda.
Selain itu Linda menyampaikan, guna menurunkan angka stunting pihaknya sudah melakukan sejumlah terbobosan terutama kepada calon orang tua maupun, bayi dibawah dua taun ( baduta) tentunya pemahaman KB yang komperhensif, harus ditularkan ke generasi muda, khusunya kaum milenial saat ini.
Sementara itu perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Herman Melani, S.H, M.H menyampaikan, saat ini BKKBN bukan sekedera Kontrasepsi belaka akan tetapi bagaimana cara mengendalikan jumlah penduduk dan mewujudkan keluarga yang berkuwalitas. Isu stunting saat ini juga sedang di tangani oleh BKKBN.
"Apa itu stunting? stunting merupakan kondisi gagal tumbuh karena kekurangan gizi dan infeksi yang berulang dan menjadi tantangan yang sangat serieus dalam mewujudkan generasi emas.
"Cara mencegah stunting antara lain jangan nikah dini persiapkan pernikahan dan kehamilan sejak dini " kata Herman.
Lebih lanjut Herman menambahkan, perkawinan dini atau kurang dari 21 tahun untuk wnita, dan kurang 25 tahun untuk laki - laki itu berpotensi akan melahirkan anak stunting," pungkas Herman.
Hadir dalam kesempatan tersebut, plt Direktur Komunikasi Informasi dan Edukasi BKKBN Dr Dedi Ahmad Roswandi, Kepala Dinas DP2KBP3A Dra Hj. Nunung Nurhayati, M,Si. Tokoh Masyarakat Anang, SP (*)