Lahan Perkebunan Terancam, Masyarakat Adat Lapago Tolak Kantor Gubernur Papua Pegunungan

SAMBAR.ID, WAMENA, PAPUA - Merasa lahan Perkebunan terancam milik Masyarakat Adat Pegunungan Tengah Lapago menolak Penetapan Kantor Gubernur Papua Pegunungan. Kamis (15/06/2023).


Aksi unjuk rasa masyarakat adat Pegunungan yang menolak yakni masyarakat adat Wouma, Welesi, Assolokobal dan sekitarnya dengan cara turung kejalan dan bentantang spanduk.


"Tanah adalah MM jangan Jual Mama...!,"  salah satu tulisan yang sempat dikutip media ini

Berita Terkait: Rampas Tanah Adat Papua!, Sonni: Wamendagri Menyesatkan?

Selain itu dalam bentuk pernyataan sikap dan seruan berikut bunyinya: 

*NAGORWA HAWOLOK INO, NINAI HASIK NIT HASIK !*


Masa aksi hari ini sudah bergerak dan berkumpul di mata jalan lapangan Bola Wouma. Diberitahukan kepada seluruh masyarakat adat Pegunungan Tengah Lapago, Wamena dan khususnya segenap aliansi suku Wio Mukoko dan aliansi kerabat yang PEDULI, CINTA akan kehidupan punya anak cucu ke depan. Segera dekatkan langkah kaki, rapatkan barisan untuk nyatakan TOLAK... TOLAK... DAN TOLAK upaya penempatan sepihak, ilegal, paksa dan militeristik Kantoe Gubernur DOB Papua Pegunungan di lahan perkebunan masyarakat adat Wouma, Welesi, Assolokobal dan sekitarnya. 


Ingat, ingat dan ingat. 

Bila kantor Gubernur masuk kita akan tersingkir, hancur dan PUNAH. 


Ingat, Ingat dan ingat! 

Kondisi suku-suku di Betawi yang punah di pusat kota Jakarta. Suku-suku Enggros, Tobati, Kayo Pulo, Sorong, Merauke yang tersingkir dan jadi minoritas diatas tanah air mereka. 


Ingat... ingat... ingat... 


Orang Mukoko besok setelah kau serahkan tanahmu akan lari, tinggal dan bermukim di mana? Tidak mungkin di gunung Trikora, Tidak mungkin di Kali Ue, Tidak mungkin di Kali Balim. 


Mari kita pikir masa depan bukan sekarang saat ini saya dapat apa atau dapat berapa dari menerima manfaat temporer terima dan serahkan lokasi !


Teruskan... Teruskan sampai ke alam, moyang leluhur di Wakunmo, Cacing tulang belulang agar ikut bangkit! 


Waa... waa... waa... 

Aila Biagasik! 

Hayukdek... 

Lano Ukilano... 


_Benyamin Lagowan_


Hingga Berita diterbitkan aksi unjuk rasa sementara masih berlangsung....(ar)

Lebih baru Lebih lama