Camat Talaga Raya, Zaludin (Foto/Win)
Sambar.Id, Buton Tengah, Sultra - Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) yang diresmikan oleh ketua DPRD Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) Bobi Ertanto, bersama KTT PT. AMI pada Minggu (11/06/2023) dibangun dari galangan dana CSR dan para kepala desa.
Dari dana tersebut, lantas pihak PT. AMI bersama pemerintah Kecamatan membeli sebuah lahan dengan luas 1 hektar, yang terletak di desa Talaga II tepatnya di daerah Tolando.
Hal ini seperti yang diungkap oleh Camat Talaga Raya, Zaludin, usai menandatangani prasasti TPAS.
"Nilai tanah ini 70 juta di beli pakai dana CSR perusahaan dan dari teman-teman kepala desa," ucap Zaludin, Camat Talaga Raya.
Karena telah terbangun, Zaludin, lantas meminta kepada pemda melalui dinas Lingkungan Hidup (LH) untuk segera mengurus dokumen tanahnya sehingga terbit sertifikat tanah.
"Pemilik tanah disekitar TPAS sudah sepakat dengan menyetorkan KTP nya. Jadi kalau bisa secepatnya di sertifikatkan untuk menjadi aset kita," katanya.
Melalui kesempatan itu, Ia juga mengapresiasi pihak PT AMI yang telah berkontribusi besar dalam pengadaan TPAS. Ungkapan itu bukan tanpa alasan, sebab memang Talaga Raya memiliki ruang yang terbilang sempit.
Apalagi, lanjut Zaludin, PT AMI dalam waktu dekat akan membantu pemerintah Kecamatan dalam pengelolaan sampah.
"Tadi pihak perusahaan sudah menyampaikan akan menyumbang mesin pengolah sampah. Ini salah satu dari sekian banyak kepedulian PT AMI terhadap warga Talaga," jelasnya.
Kalau telah memiliki mesin pengolah sampah, masih kata Zaludin, TPAS kemungkinan sudah memiliki nilai ekonomis atau bahkan bisa menjadi destinasi wisata jika dikelola dengan baik dan benar.
"Jadi biar bagus kalau bisa dari pemda mungkin bisa bantu alat berat disini (excavator), karena kebetulan ada ketua DPRD dan kadis DLH untuk disampaikan ke pimpinan," kunci Zaludin.
Diketahui, TPAS yang baru diresmikan oleh Camat diberi nama TPAS Tolando. TPAS ini berjarak 3 kilometer dari pemukiman warga dan saat ini baru memiliki 2 armada pengakut sampah (tosa).
Kekurangan armada dan tenaga dalam mengangkut sampah tentu menjadi kesulitan tersendiri dari pihak Kecamatan. Dibutuhkan beberapa armada agar bisa melayani sampah yang tersebar di beberapa desa yang ada di Talaga. (Win).