Sambar.Id, Gorontalo - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) H. Rusdy Mastura , mengutus Tim Ahli (TA) Gubernur Bidang Fiskal dan Investasi merupakan Pengurus Kaum Bapak Katolik Keuskupan (PKBKK) Manado, Ronny Tanusaputra.
Mewakili Gubernur H. Rusdy Mastura Ronny Tanusaputra membawakan materi bertemakan “Merajut Harmoni di Tengah Kemajemukan Masyarakat Sulteng bertempat di Gorontalo, (26/02/2023).
Sulteng merupakan miniatur Indonesia sangat Majemuk Eknik ,Suku dan Agama. Sulawesi Tengah , Memiliki Luas Wilayah 61,841 Km2, terdiri dari 12 Kabupaten dan 1 Kotamadya.
Dengan Jumlah Penduduk Sulawesi Tengah berdasarkan Data BPS di tahun 2022 sebanyak, 3.054,020 jiwa, sebaran Suku bangsa di provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sangatlah beragam.
Dimana suku mayoritas adalah suku asli setempat termasuk suku Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Bungku, Saluan, dan lainnya, (62,16%). Suku bangsa terbesar lainnya adalah suku Bugis sebanyak (15,62%), kemudian suku Jawa (8,42%), Bali (4,41%) dan Gorontalo (4,01%), selebihnya Suku bangsa lainnya.
Kemudian Minahasa, Sasak, Makassar , Sunda, Tionghoa ,Nusa Tenggara Timur Sementara suku terbanyak asal pulau Sumatra adalah suku Batak dan Minangkabau Suku pendatang yang mendiami wilayah Sulteng telah membaur sejak awal abad ke 19.
Penduduk Sulteng sebagian Besar memeluk Agama Islam sebesar 67,37 %, Kristen Protestan Sebesar 16,58%, Agama Hindu 4,45%, Katolik Sebesar 1,85%, Budha 0,74%, Penyebaran Agama di Sulteng berdasarkan sejarah , bahwa Agama Islam disebarkan oleh Datok Karama dan Datok Mangaji , Ulama berasal dari Sumatra Barat.
Kemudian diteruskan oleh Al Alimul Allamah Al- Habib As Sayyed Idrus bin Salim Aljufri Seorang Guru pada Sekolah Al-khairaat yang pada saat ini diusulkan juga sebagai Pahlawan Nasional. Selanjutnya Agama Kristen Protestan dan Katolik disebarkan di Kabupaten Poso.
Lanjut ke Kabupaten Donggala oleh Misionaris Belanda A.C Cruyt dan Adrian yang saat ini sudah tersebar di setiap 12 Kabupaten dan 1 Kota , demikian juga Agama Hindu dan Budha.
Namun demikian meskipun masyarakat Sulteng mayoritas beragama Islam , tetapi tingkat toleransi beragama sangat tinggi dan semangat gotong royong sangat Kuat dan Sudah merupakan Bagian Kehidupan Masyarakat.
Dengan Melihat Kemajemukan Penduduk tersebut tepat pendapat dari Mahfud MD menegaskan, kunci keberhasilan dibangunnya keharmonisan di Indonesia adalah kita mau hidup bersama di dalam perbedaan dengan menyepakati tata nilai.
“Tata nilai yang kita angkat berasal dari abstraksi segala perbedaan yang disebut ideologi, yaitu Pancasila,” terangnya dalam acara bertemakan ‘Mewujudkan Harmoni dalam Kebinekaan Masalah dan Solusinya’ tersebut," papar Ronny.
Sependapat dengan Mahfud MD Pancasila adalah alat pemersatu bangsa, tanpa Pancasila mungkin tidak akan utuh seperti ini, sehingga kita bersyukur Negara berdasarkan Pancasila dan dirumuskan bersama seluruh elemen pejuang bangsa sehingga terus kita bersatu untuk terus menyuarakan dan membumikan nilai nilai luhur Pancasila yang mampu mempersatukan kita didalam perbedaan .
"Kita harus Bersyukur dengan Kebhinekaan yang dimiliki , disatu sisi dapat menjadi Kelebihan , Keindahan dan juga Kekayaan Tersendiri , Tapi Disisi Lain Bisa Juga menjadi Ancaman Terutama Dalam Kehidupan Beragama , Salah Satu Ancaman, bebernya lagi.
Sulteng Saat ini memiliki pemimpin yang menaruh hatinya , pikirannya untuk membangun Mensejahterakan Rakyat dengan tidak pernah membeda- bedakan Masyarakatnya, Semua sama di Mata Gubernur Rusdy Mastura, kebijakan tersebut menjadi Pondasi yang kuat dan Kokoh sehingga Saat ini terwujud Harmoni Kebersamaan di Tengah Kemajemukan Yang ada.
Kebijakan Gubernur tambahnya, pada awal Kepemimpinannya Untuk Segera Menyelesaikan Bencana Alam, Bencana Covid dan Bencana Sosial Poso dan Kebijakan Gubernur itu membuahkan hasil dari Sisi Iman Kita Bahwa Tuhan Memberkati Kebijakan Gubernur.
Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura , Menjalankan dengan baik , secara ketat dan terencana Gerakan Moderasi Beragama bersama Kementrian Agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), TNI dan Polri . Saat ini TNI dan POLRI .
Kemudian Membentuk Personil yang bisa menjadi Imam , Penceramah ditengah-tengah Masyarakat yang terus meningkatkat Moderasi Beragama.
Sulteng juga bersyukur sebagai pusat Al- Khairat yang selama ini terus membantu pemerintah untuk menyuarakan Harmoni dan Kebersamaan Umat Beragama, Tokoh Umat Beragama Dari Muslim, Kristen Protestan, Katolik, Hindu dan Budha yang terus bersama Pemerintah terus menyuarakan.
Pada Kesempatan Itu Juga Gubernur Sulteng Yang disampaikan Utusannya bahwa Program Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Dalam untuk Meningkatkan Moderasi Beragama dan Terus Menjaga Harmoni Kebersamaan Umat Beragama.
Melaksanakan Program Deradikalisasi sesuai dengan PP Nomor 77 Tahun 2019 , Yang dijalankan BNPT, TNI ,Polri. Memberikan Dukungan Untuk Kegiatan Keagamaan Yang Berkeadilan untuk Seluruh Umat Beragama, Meningkatkan Program Pembauran Masyarakat di Tengah Masyarakat.
Mendorong Peningkatan Program FKUB dalam meningkatkan Kerukunan Umat Beragama, (FKUB menyampaikan Perlunya Peningkatan Kerukunan Umat Beragama, Melakukan Deklarasi Kerukunan Umat Beragama, Membentuk Kampung Kerukunan dan Kampung Moderasi Umat Beragama.
Kampung Moderasi Beragama di Setiap Kabupaten Pada Kesempatan Itu Tim Ahli Gubernur Yang Diutus Gubernur Menyampaikan harapan Gubernur H. Rusdy Mastura kepada Seluruh Umat Katolik Bersama Seluruh Elemen Masyarakat terus Menjaga silaturahmi dan Kebersamaan untuk mewujudkan Harmoni Ditengah perbedaaan Yang ada Khususnya Kaum Bapak Katolik.
Diakhir materinya Tim Ahli Gubernur , menyampaikan Salam Hangat dari Gubernur H. Rusdy Mastura Kepada Kaum Bapak Katolik Se Keuskupan Manado dan berharap Kepada Semua Umat Katolik untuk Terus Mendoakan Kesehatan dan Kekuatan Kepada H. Rusdy Mastura, Untuk Terus Diberikan Kesehatan dan Panjang Umur untuk Memimpin Yang terus Rukun , Damai dan Mewujudkan Harmoni yang Indah ditengah tengah Masyarakat Sulteng.***
Sumber : Ronny Tanusaputra TA Gubernur