![]() |
Kurniawan Tri Udayana Mahasiswa Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai |
Berkomunikasi dari jarak jauh bukan hal yang asing lagi bagi masyarakat di Era sekarang ini. Bahkan, ini sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat.
Berkomunikasi dengan keluarga sudah tidak harus bertemu secara langsung karena sudah banyak media sosial yang memungkinkan kita untuk untuk berkomunikasi bahkan saling bertatap muka dari jarak jauh.
Contohnya melalui aplikasi whatsApp, Instagram dsb.
Begitu pula dengan dakwah, saat ini dakwah tidak hanya dapat dilakukan di masjid atau di depan banyak orang, dakwah sudah dapat dilakukan secara daring dengan memanfaatkan sosial media.
Bahkan, lebih memungkinkan untuk dijangkau khalayak yang lebih luas.
Namun berdakwah di media sosial juga memiliki tantangan.
Salah satunya adalah ketika kita mengajak seseorang untuk kebaikan tetapi kita masih sering dianggap sok suci dan masih banyak lagi hal yang negatif yang akan kita dapatkan saat berdakwah,nkhususnya di media sosial.
Dimana menyampaikan pendapat di media sosial itu tidak memiliki batasan dan hal itu kadang membuat si pendakwah merasa tersinggung atas komentar buruk seseorang.
Dalam hal ini, pendakwah harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan karakter masyarakat yang juga ikut berubah.
Pendakwah harus menerapkan metode yang sesuai dengan kondisi saat ini bahwa masyarakat lebih senang dengan dakwah yang menghibur ketimbang dakwah yang dengan kekerasan karena zaman itu sudah jauh di belakang. (*)