Sambar.id, Takalar, Sulsel - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Sulawesi Selatan gelar unjuk rasa didepan kantor induk Pabrik Gula (P.G) Takalar yang terletak di Dusun Pa'bulaengang Desa Pa'rapunganta Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, kamis, (11/8/2022)
Dalam orasinya, Ir.Mappanai Lewa selaku ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Petani Tebuh Rakyat Indonesia Sulawesi Selatan(DPD APTRI Sul-Sel) menuntut rendemen 6.5% dan menolak rendemen 5,85% karena diduga sangat berdampak kerugian pada petani tebu kabupaten Takalar
Sementara Manager Pabrik Gula Takalar, Burhanuddin menyampaikan kepada para petani tebu yang berunjuk rasa bahwa " Dari segala kekurangan dan segala kelebihannya kita harus akui bahwa dalam berbisnis gula ini yang harus dilakukan bukan tahun ini atau sekian tahun dan pasang surut kadang naik kadang turun, untuk tahun ini memang kinerjanya lebih jelek dibanding tahun lalu dan diluar dugaan kita semua,padahal sebelumnya kita sudah melihat harapan-harapan yang bagus itu ada, karena atas harapan tahun lalu banyaknya kerusakan dipabrik kemudian tahun ini kita berupaya perbaiki dengan segala infestasi yang kita lakuka, ternyata tafsir kita lain " Jelasnya
Lebih lanjut ia menambahkan " begitu juga dari sisi tanaman juga demikian, mungkin kita mengatakan tebu kita bagus, namun dari sisi lain ada yang tidak kita cermati lebih jauh bahwa ditahun ini tebu berbunganya jauh lebih banyak dibanding tahun lalu" tambahnya
Seusainya lakukan unjuk rasa ketua asosiasi petani tebu rakyat indonesia Sulsel bersama Para perwakilan Petani Tebu baik dari petani tebu rakyat mandiri,petani tebu rakyat gapottang (plasma) Takakar langsung menuju kekantor dereksi PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) 14 Makssar dan diterima langsung oleh direktur Direksi Andi Arwan agar bisa duduk bersama dengan tujuan meminta solusi dari aksi tersebut namun para petani tebu rakyat meminta waktu dua hari untuk diberi keputusan
Secara terpisah Ir. Mappanai Lewa yang dikonformasi media ini kamis malam 11/8 dikediamannya, Dirinya sangat berharap kepada pihak PTPN agar harus berpikir bijak dan memberikan RENDEMEN untuk petani minimal 6.5 persen setiap priode giling pada tahun ini agar masyarakat petani tebu selaku Mitra tidak mengalami kerugian dalam pertanaman tebu dan kita harapkan agar para petani tetap bertahan tanam tebu
Ia juga menambahkan "agar masyarakat tetap bisa Bertanam tebu dan menambah area luasan untuk menunjang kebutuhan bahan baku tebu untuk memenuhi kapasitas giling yang terpasang dipabrik gula takalar (Aidel Capasity) sehingga petani tidak beralih komoditas tanaman jagung atau ubi, karena petani sangat berkontribusi untuk menunjang kekurangan dan kebutuhan gula konsumsi masyarakat dikabupaten Takalar, namun sangat disayangkan apabila para petani tidak berminat lagi bertanam tebu karena bisa beradampak pada keberadaan pabrik gula yang berada dikabupaten Takakar tersebut " terangnya
(FS Dg Ngalle)