Ilustrasi (doc.foto) |
Melalui Kades Bonto Katute, Masri ungkap motif Kasus Mertua versus Menantu, di Dusun Bolalangiri, Desa Bonto Katute, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Senin, (08/08/2022).
Kepala Desa (Kades) Bonto Katute, Masri mengatakan bahwa kasus antara menantu dan mertua tersebut berawal dari adanya perceraian dengan kata lain asmara kandas.
"Ini awalnya kami sudah mencoba mediasi, kan sebenarnya ini awal masalah adalah perceraian antara menantu (ido'-rd) dengan istrinya, disaat itu saya Mau saya pertemuan kedua belah pihak namun pihak dari laki laki hanya di wakili oleh keluarganya, jadi batal mediasi tersebut," Ungkapnya.
Berita Sebelumnya: Saling Tebas Mertua Menantu Satu Meninggal, Kades Bonto Katute Beberkan Kronologisnya
Masri menambahkan sebelumnya sang menantu (ido-rd), iparnya mau ia parangi namun ditegurnya sama istrinya.
"Sebelumnya mau parangi iparnya namun ditegur sama istrinya, tapi sang istri jadi sasaran, karena ketakutan sang istri ke makassar selama tiga hari baru kembali ke rumahnya di Bonto Katute," jelas Masri melalui via whatsapp.
Lanjut, Masri mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya telah konfirmasi pihak laki-laki (ido) karena ia berasal dari Desa Botolempangan, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai.
"Saya sudah konfirmasi disana, karena saya juga tidak ambil tindakan kalau kedua belah pihak karena ada salah satunya yang tidak hadir, itu membuat saya tidak ambil keputusan," tuturnya,
Hingga berita ini diterbitkan pihak polres Sinjai maupun Pemerintah Desa Boto Lempangan belum memberikan jawaban. (*)