Sambar.id, Makassar, Sulsel - Disdik Sulsel Diduga Masukkan Ratusan Siswa Siluman atau biasa disebut lewat jendela (letjen) di SMA Negeri Makassar
Hal itu, adanya dugaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini kembali mengungkap keburukan dunia pendidikan di Sulawesi Selatan.
Hal ini diungkapkan LSM PERAK Indonesia berdasarkan hasil investigasi dan pemantauannya di lapangan.
Dalam investigasinya, LSM PERAK menduga adanya kongkalikong permainan Kadis, Sekdis, Kabid Disdik Provinsi Sulsel dengan para Kepala Sekolahnya.
"Kami sudah lakukan investigasi mendalam, Alhasil semua SMA Negeri di Makassar sudah memasukkan siswa lewat jendela atau jalur tidak resmi di sekolah masing-masing diduga mencapai ratusan orang," ungkap Burhan Salewangang, SH selaku Koordinator Divisi Hukum dan Pelaporan LSM PERAK Indonesia saat memberikan keterangan kepada awak media.
Menurut penelusuran timnya di lapangan, diduga Kadis, Sekdis, Kabid sudah menurunkan nama-nama yang sudah ditampung di sekolah yang dititip melalui Kepseknya.
Burhan menjelaskan gampangnya mengidentifikasi siswa-siswi yang lulus di luar sistem jalur resmi PPDB.
"Kami akan sampaikan teknisnya di depan penegak hukum dan pihak yang berwenang cara untuk mengetahui berapa jumlah siswa siluman yang masuk di sekolah tersebut," terangnya.
Dalam investigasinya, pihak sekolah terang-terangan menerima siswa siluman tersebut.
"Pihak SMAN 17 sudah juga sudah mengakui adanya siswa siluman tersebut masuk, bahkan tim kami sudah turun Kepsek akui ada titipan Gubernur, Kadis bahkan oknum anggota DPRD Sulsel begitupun di beberapa sekolah yang lain oknum dewan tersebut juga menitipkan nama-nama dengan jumlah yang fantastis," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Kepala SMAN 5 Makassar juga mengakui Kadis, Sekdis dan Kabid sudah memasukkan orang-orangnya hingga full di sekolahnya.
"Gubernur telah gagal mempercayakan masa depan pendidikan anak bangsa ke orang-orang seperti ini. Mereka diduga kuat adalah penjahat pendidikan yang merusak kualitas dan generasi bangsa," jelasnya.
"Kami pastikan akan melakukan upaya hukum melaporkan secara resmi dugaan pelanggaran tersebut. Jelas dugaan punglinya apalagi Korupsi dan kolusinya, ada pihak-pihak yang diuntungkan dalam tindakan Kadis, Sekdis, Kabid SMA dan Kepala Sekolahnyanya," tegas Burhan.
Lebih jauh Burhan menegaskan, selain menyiapkan pelaporan resmi ke Kepolisian, Kejaksaan, dan pihaknya juga akan melakukan aksi unjuk rasa dan mengajak orang tua siswa yang terzolimi menuntut keadilan di Polda Sulsel, Kejati Sulsel, Kantor Gubernur Sulsel dan Kantor Disdik Sulsel.
"Kami mendesak Gubernur Sulsel memecat Kadis Sekdis Kabid SMA dan Kepsek yang merusak tatanan pendidikan dari jabatannya agar mereka tidak menggerogoti lagi kualitas Pendidikan di tahun depan," tambahnya.
PERAK juga Mendesak Gubernur dan Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel segera mengeluarkan siswa yang masuk melalui jalur tidak resmi ini.
"Karena menyalahi prosedur dan peraturan kami minta Gubernur Sulsel dan Disdik Sulsel segera mengeluarkan siswa yang tidak layak tersebut untuk dimasukkan," tegasnya.
Selain siswa siluman, PERAK juga sudah menyiapkan hasil investigasi terkait dugaan korupsi dan kecurangan lainnya yang lebih fatal pada proses PPDB online tahun ini untuk dilakukan pelaporan secara resmi ke Penegak Hukum dalam hal ini Kejaksaan dan Kepolisian.
Kadis, Sekretaris Disdik Sulsel, Harpansa dan Kabid SMA Disdik Sulsel, Asqar yang coba dihubungi untuk dikonfirmasi belum memberikan keterangan dan tanggapannya. (hadi)