Kapolsek Bajeng AKP Alhabsy SH. dampingi wakapolsek Iptu Hamsir Natsir jenguk korban di puskesmas |
Peristiwa tersebut, yang dialami oleh siswa di duga keracunan usai makan nasi kuning di salah satu kantin dekat sekolahnya.
Terkait, hal tersebut, di benarkan oleh Kapolsek Bajeng AKP Alhabsy SH. Yang didampingi wakapolsek Iptu Hamsir Natsir, saat press rilis di Puskesmas Bajeng,
"Benar ada 12 orang Siswa yang dirawat di puskemas Bajeng, diduga akibat keracunan makanan berupa Nasi kuning,” kata Al Habsyi
Keracunan massal bermula setelah mereka membeli nasi kuning yang dijual di warung di kampung Turatea dusun Pammase, desa Tangke bajeng, kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, sekitar pukul 07:00 WITA Rabu 18 Mei 2022, pagi,
"Ada 12 Siswa MIS Pammase mengeluhkan mual sakit perut, kepala pusing dan muntah-muntah,"
Peristiwa tersebut warga setempat langsung membawa korban ke puskemas Bajeng.
Sementara, keterangan penjual nasi kuning tersebut inisial T mengatakan bahwa dia telah menjual nasi kuning sudah lima belas tahun lamanya sampai sekarang.
"sudah lima belas tahun menjual baru kali hari ini mendapat musibah puluhan pelajar siswa/siswi, keracunan padahal setiap selesai memasak pasti saya selalu mencoba hasil masakannya sebelum dijual untuk umum," ungkap
Dikatakan oleh Kapolsek Bajeng sampai siang ada tiga siswa sudah bisa pulang sedangkan yang lainnya masih dirawat.
"Hingga siang tadi Tiga siswa sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik. sedangkan sisanya masih dirawat," tandasnya
Dia berharap agar semua siswa tersebut tidak ditawat inap walaupun beberapa siswa ada masih di dalam perawatan insentif.
"Mudah-mudahan tidak ada yang di rawat inap. bisa dikatakan ini hanya keracunan ringan. beberapa siswa memang ada yang diinfus, itu memang penanganan untuk pasien yang keracunan,” harapnya.
Berkaitan dengan itu, pihak Kepolisian sektor (kapolsek) Bajeng sedang mengumpulkan barang bukti
"Sudah meminta keterangan saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti bekerja sama tim nakes puskemas Bajeng, sudah mengambil sampel sisa nasi kuning dan mie daging ayam termasuk sambelnya rencana untuk dibawa ke Labarotorium forensik (Labfor)," ungkapnya.
Lanjut, Menghimbau ke para orang tua agar sebelum ke sekolah Siswa/ Siswi diberi sarapan pagi dulu agar semakin fokus belajarnya dan berharap kepada para guru -guru bisa saling bekerja sama antara orang tua murid dan para guru di sekolah. (daeng tompo)